Setiap tanggal 1 Januari tiap tahunnya banyak orang di belahan bumi ini merayakan tahun baru dengan berbagai macam atraksi. Namun tidak semua orang merayakannya, ada beberapa negara yang tidak melakukan perayaan tahun baru ini dengan berbagai alasan seperti Arab Saudi dan beberapa negara Islam lainnya yang tidak melakukan perayaan tahun baru ini karena menggunakan sistem kalender lain yakni kalender hijriah. Di dunia ini, banyak sistem penanggalan (kalender) yang digunakan dan diterapkan di berbagai negara, namun dalam postingan kali ini akan saya bahas terkait perbedaan antara kalender masehi dengan kalender hijriah.
1. Penetapan awal tahun 1 pada Kalander Masehi didasarkan pada kelahiran Nabi Isa AS sedangkan Kalender Hijriah awalnya (tahun 1) ditetapkan berdasarkan waktu Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
2. Penetapan tahun baru pada kalender Masehi jatuh pada tanggal 1 Januari, sedangkan pada kalender hijriah, tahun baru bertepatan dengan 1 Muharam dimana tanggalnya akan berbeda setiap tahunnya jika dikaitkan dengan penanggalan pada kalender masehi.
3. Kalender Masehi menggunakan perhitungan berdasarkan orbit bumi terhadap matahari sedangkan Kalender Hijriyah menggunakan perhitungan berdasarkan orbit bulan terhadap bumi.
4. Awal hari pada Kalender Masehi terhitung mulai pukul 00.00 malam setempat, sedangkan pada kalender Hijriah awal hari terhitung saat matahari terbenam di lokasi setempat
5. Jumlah hari pada Kalender Masehi sebanyak 365 hari sedangkan pada Kalender Hijriah memiliki jumlah hari lebih sedikit dengan kisaran 354-355 hari.
6. Jumlah hari dalam sebulan pada Kalender Masehi selalu sama setiap tahunnya, Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember sebanyak 31 hari; April, Juni, September, November sebanyak 30 Hari dan Februari sebanyak 28-29 Hari (jika tahun kabisat), Sedangkan jumlah hari tiap bulannya pada Kalender Hijriah tidak selalu sama setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan kalender hijriah menentukan jumlah hari berdasarkan siklus sinodis bulan. Siklus ini bervariasi dengan rata-rata 29,53 hari, dan hal ini membuat jumlah hari bisa 29 atau 30 hari tergantung terlihatnya hilal atau tidak. Jika hilal terlihat maka jumlah hari dalam bulan itu sebanyak 29 hari, namun jika hilal tidak terlihat maka jumlah hari digenapkan sebanyak 30 hari.
7. Perbedaan lainnya tentu merujuk pada penggunaan bahasa pada kedua jeis kalender ini, baik dari aspek nama-nama bulan dalam setahunnya, nama nama hari dalam seminggu dan penggunaan huruf dan angkanya.
Disadur dari berbagai sumber.