REFLEKSI EKSISTENSI


Yaa Allah ….. Ya Rahman …..
Ku duduk tersungkur di tapak tanah
Sujud ku persembahkan.......
Ku datang dengan ketundukan
Tundukkan jiwa.... Rubuhkan Ego ini !!
Hancurkan kesombongan .....
Sombong itulah aku !
Sombong yang selalu kutunjukkan, kubanggakan
dan sombong perisai ini.
Kini...
Kuhadapkan jiwa ini, raga ini, penuh pengharapan
Kuingin perisai sombongku, KAU HANCURKAN !!
Karena, Perisai fana inilah yang buatku tinggi, tinggi dalam kefanahan
Tapi...Teramat rendah dalam kenyataan
Perisai bodoh inilah buatku lupa
Lupa akan syukurku pada Mu
Hancurkan ia ..

Ku ingin ... ingin sekali
Dengan tangan hina ini, kan sedikit kukepal,
Kutarik nafas, kumpulkan tenaga dan ”pok” kuhancurkan perisai ini ...
Dengan kaki penuh dosa, Kuangkat tinggi dan ”pok”
Kurubuhkan perisai ini dengan tendangku.
Ya .... Allah, Yaa Rahman..Yaa Rahim
Berikan kekuatan pada tangan dan kaki hina ini
Agar perisai itu hancur tak mampu berenkarnasi



Sungguh kutak mampu dan tak mau menjawab semua ini
Apakah aku harus buta, agar ku bisa bersyukur indahnya penglihatan ?
Apakah aku harus tuli, agar ku bisa bersyukur asiknya pendengaran ?
Apakah aku harus lumpuh, agar ku bisa bersyukur indahnya langkah menuju kebaikan ?
Apakah aku harus buntung, agar ku bisa bersyukur nikmatnya memberi ?
Apakah aku harus sepi, agar ku bisa bersyukur asiknya kebersamaan ?
Apakah aku harus sakit, agar ku bisa bersyukur, aku sehat ?
Dan,
Apakah aku harus kafir, agar ku bisa bersyukur akan nikmatnya Iman ?

Yaa ... Allah ...
Izinkan ku tengadah, tatap kebesaran dan keagunganmu
Dan, dengan suara false ini, namun kan indah karenamu
Ku ucap syukur akan hidupku !!
Jumardi Nasir, S.Si

Kutipan bermakna : Aku bukanlah Aku, Aku adalah Meng-Aku, Aku adalah Aku saat Ajal Menjemputku

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama