Kini ku duduk menghadap mata angin, tanpa tahu arah mana yang ku tuju..
Bukannya ku bodoh tak mengerti arah mata angin itu, tapi...
kuhiraukan itu semua agar kudapat mendengar bisikan hembusannya.
Aku duduk termangu
menatap dunia yang bagiku banyak berarti tapi kenapa tak berasa makna.
Memang
aku makhluk cerdas pilihan Tuhan untuk hidup ini, tapi..
Aku menyesal pikiran ini
membelenggu mengarahkan kakiku menjauh dari bisikan nurani.
Aku binggung..
Seandainya
ku bisa jadi air.. mengalir terus mengikuti bisikan nalurinya,
turun kebawah, berkelok dan berbaur dalam kehangatan kebersamaan samudra..
Tapi sudahlah aku
bukan air ..
Aku adalah aku, Its me.. Ini aku.. yang terus berjuang menjadi aku.
Ku percaya ada
rahasia yang menyertai langkahku..
biar langkah ini
tanpa arah.. tapi..
Kupercaya.. semua arah ini kan bermuara pada sebuah kehendak
ilahi..
Taqdir yang
membawaku bersujud tanpa harus tau kenapa harus bersujud...
Tags:
Sajak-Sajak Liar