Siapa yang
tidak kenal teh..? Siapa sich yang belum pernah menikmati kesegaran dan
kehangatan secangkir teh..? Namun begitu, banyak orang yang tidak tahu cara minum
teh yang benar bahkan bisa dikatakan “salah” ketika menikmati minuman teh ini.
Hal ini tentunya memberi efek buruk bagi kesehatannya, tanpa ia sadari..! Inilah yang mendasari saya mengahdirkan artikel ini, dipicu dari kebarusadaran saya dari kebiasaan-kebiasan selama ini. Mungkin ada bernasib sama seperti saya. Untuk itu,
sebelum kita membahas topik diatas, saya mengajak anda terlebih dahulu mengenal
lebih dalam apa sich teh itu ?
Teh adalah
minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara meneduh
daun, pucuk daun atau tangkai daunyang dikeringkan dari tanaman Camellia
Sinensis dengan air panas. Istilah “teh” juga digunakan untuk minuman yang
dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh yang
biasanya disebut Teh Herbal. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin
dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol
persen. Tau ga.. asal mulanya teh ditemukan... ? Phon teh cina (Camellia Sinensis)
ditemukan dan berasal dari Cina tepatnya di provinsi Yunnan, bagian barat daya
Cina pada abad ke-8 SM. Teh cina pada awalnya digunakan untuk bahan obat-obatan
dan pelengkap masakan. Namun pada zaman dinasti Han (221 SM – 476 SM) teh mulai
diolah dengan pemprosesan yang terbilang sederhana, dibentuk membulat,
dikeringkan dan disimpan dan teh mulai dijadikan sebagai minuman, teh diseduah
dan dikombinasikan dengan ramual lain seperti jahe. Teh selanjutnya dibawa oleh
seorang pendeta Budha bernama Yeisei ke Jepang. Teh kemudian dibawa oleh bangsa
Portugis yang menjalin hubungan dagang dengan Cina ke beberapa negara Belanda,
Perancis dan Balthik yang selanjutnya dengan cepat menyebar dan populer ke
belahan dunia barat sekitar tahun 1560-an. Pada tahun 1650-an orang belanda
membawa teh cina ini ke Amerika serikat dan selanjutnya berkembang juga sampai
ke Inggris. Teh dikelompokkan berdasarkan cara pengolahannya. Daun teh segera
layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah
dipetik. Proses pengiringan membuat daun menjadi berwarna gelap karena terjadi
pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin.
Proses selanjutnya
berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap
dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan. Nah
berdasarkan tingkat oksidasi ini, teh terbagi atas beberapa jenis yakni : (1)
Teh Putih, yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan
sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi
pembentukan klorofil. (2) Teh Hijau, yang dibuat dari daun teh yang langsung
diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal,
proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan. (3) Teh Oolong, hampir sama
prosesnya dengan teh hijau namun untuk proses oksidasi dihentikan di
tengah-tengah antara teh hijau dengan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3
hari. (4) Teh Hitam atau Merah, hampir sama rosesnya dengan teh hijau namun
daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan.
Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada
daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30 % dari berat kering. Teh hijau
dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam atau
merah mengandung lebih sedikit katekin karena zat tersebut hilang dalam
proses oksidasi.
Teh dikenal
sebagai minuman populer yang punya segudang manfaat khususnya sebagai
antioksidan. Minuman ini nisa menurunkan resiko penyakit jantung, kanker,
diabetes, gusi, stres, membakar lemak, dan membantu menurunkan berat badan.
Namun dibalik segudang manfaat dari teh tersebut, jika anda tidak tepat baik
dari segi waktu, kuantitas maupun kualitas teh saat anda mengkonsumsinya, maka
bukan manfaat yang anda peroleh tapi bahaya yang menanti anda.
1. Minum teh sambil atau
setelah makan sudah jadi kebiasaan, tapi tahukan anda, kebiasaan itu ternyata
tidak sehat? Menurut para dokter, teh sebaiknya tidak diminum saat maupun setelah
makan. Karena teh mengandung zat tanin dan Catechin yang dapat
mengikat mineral (zat besi) pada makanan yang kita konsumsi sehinga daya serap
sel darah terhadap zat besi menurun. Efek membahayakan dari kebiasaan ini
tentunya tidak secara langsung akan tetapi jika kebiasaan ini berlangsung secara
terus menerus, maka penyerapan zat besi dalam darah terganggu. Dampaknya, lama
kelamaan tubuh akan kekurangan zat besi. Zat besi berguna untuk membentuk sel
darah merah atau eritrosit, jika kita kekurangan zat besi akan timbul penyakit
kekurangan sel darah merah atau eritrosit yang sering disebut Anemia. Anemia
yang parah dalam waktu lama bisa mengakibatkan komplikasi diantaranya gagal
jantung, gangguan pertumbuhan dan komplikasi saat persalinan. Ngeri juga ka...?
Jadi, jika ingin minum teh aturlah waktu kurang lebih dua jam sebelum atau
sesudah makan.
2. Teh terkadang diseduh
terlalu kental atau jumlahnya berlebihan, padahal itu juga buruk bagi
kesehatan. Teh mengandung kafein yang memiliki sifat diuretik tau
mendorong produksi air seni, sehingga bisa menyebabkan anda dehidrasi.
3. Banyak orang yang ketika
minum obat dibarengi dengan minum teh, padahal hal tersebut sangat tidak baik
bahkan cenderung berbahaya. Kandungan tanin dalam teh dapat mengikat
senyawa aktif obat sehingga sukar diabsorbsi atau diserap dari saluran
pencernaan. Hal ini mengakibatkan kandungan obat yang diabsorbsi terbatas
jumlahnya dan khasiat obat pun jadi berkurang. Selain absorbsi obat yang
terganggu, tanin yang memiliki gugus fenol yang berikatan dengan protein
sehingga jumlah protein bebas dalam tubuh berkurang. Hal ini mengakibatkan obat
bebas yang berada di sistem sirkulasi tubuh tidak dapat berikatan dengan
protein. Akibatnya jumlah obat dalam bentuk bebas meningkat. Peningkatan ini
dapat berefek toksik karena obat dapat langsung menuju membran sel dan menimbulkan efek berlebihan dalam tubuh.
Kafein yang bterkadung dalam teh juga mempunyai efek stimultan terhadap susunan
syaraf pusat. Maka hindari konsumsi teh jika dalam menggunakan obat-obat yang
juga dapat merangsang susunan syaraf pusat seperti teofilin atau epinefrin yang
terkandung pada obat-obatan asma.
4. Jika anda sedang menderita
demam sebaiknya jangan minum teh. Teh mengandung theophyline yang dapat
meningkatkan suhu badan.
5. Jika anda menderita
insomnia atau sulit tidur sebaiknya jangan minum teh, kafein yang terkandung
dalam teh dapat mengakibatkan bergairahnya sistem saraf dan menaikkan
metaboisme dasar sehingga akan membuat semakin sulit tidur dan merasa gelisah.
6. Bagi anda yang mengalami inkontinensia
atau tidak dapat menahan kencing serta anda yang fungsi ginjalnya tidak baik,
maka sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi teh secara berlebihan. Teh
mengandung kafein yang memiliki sifat diuretik tau mendorong produksi
air seni yang berfungsi melancarkan pembuangan air kemih. Sehingga jika anda
banyak mengkonsumsi teh maka akan sangat mengganggu fungsi ginjal.
7. Jika anda sedang hamil,
disarankan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi teh. Wanita hamil sangat
membutuhkan berbagai macam zat gizi untuk kebutuhan metabolisme tubuhnya dan
nutrisi bagi janin yang dikandungnya. Seperti yang telah dijelaskan pada point
(1) teh mengandung zat tanin yang dapat menggangu penyerapan zat besi yang
memicu anemia dan bahkan bisa berkahir pada komplikasi saat persalinan.
8. Jika anda ibu yang
menyusui, anda juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi teh secara berlebihan
apalagi teh yang terlalu kental. Hal ini karena teh mengandung kafein
yang dapat mempengaruhi pengeluaran air susu, sehingga produksi ASI berkurang.
Selain itu kafein yang masuk kedalam tubuh bayi dapat mengakibatkan
kejang pada usus bayi.
9. Mengkonsumsi teh bagi
anak-anak juga tidak terlalu baik. Banyak orang tua yang memberikan teh pada
anak-anaknya bahkan ketika masih bayi untuk pengganti susu. Namun tahukan anda,
itu sangat berbahaya..? Kafein yang terkandung dalam teh dapat mempengaruhi
kinerja sistem syaraf yang pada akhirnya mempengaruhi susunan syaraf otak anak.
Kandungan kafein juga bisa membuat anak gelisah dan susah tidur padahal tidur
merupakan aktivitas penting bagi tumbuh kembangnya. Kafein ini juga berbahaya
bagi jantung karena dapat merangsang pernafasan yang menggangu kinerja jantung.
Kafein merupakan at yang tidak mudah dikeluarkan oleh tubuh melalui urin
sehingga akan memberatkan fungsi ginjal dan akhirnya menggangu sistem penyerapan
saluran pencernaan. Selain kafein, zat tanin pada teh juga bisa memicu anemia
pada anak.
10.
Hindari mengkonsumsi teh
saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung. Serta hindari
minum teh yang sudah semalaman dibiarkan di udara terbuka karena banyak zat-zat
dalam teh yang telah teroksidasi dan basi sehingga tidak layak dikonsumsi.
Jadi mengkonsumsi
teh yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita. Untuk itu,
perhatikan cara yang baik untuk menghidangkan teh.
a. Setiap tipe teh yang telah
dijelaskan sebelumnya memiliki perbedaan suhu dan waktu untuk menghasilkan tek
yang enak dan bermanfaat. Teh hitam diseduh dengan air panas pada suhu 90-95
derajat celcius selama 3-5 menit untuk mencapai rasa yang enak dan tingkat
antioksidan yang tinggi. Teh Oolong diseduh dnegan air pada suhu 90-100 derajat
celcius selama 1-3 menit. Sedangkan teh hijau diseduh pada suhu 60-80 derajat
celcius selama 1 sampai 2 menit.
b. Jika teh disajikan dnegan
gula atau madu maka jangan mengaduk teh secara memutar melainkan dengan cara
digerakkan bolak balik kiri kanan atau atas bawah sehingga tidak merusak
kandungan polifenol dalam teh akibat bercampur dengan gula atau madu.
c. Waktu minum teh juga harus
diperhatikan. Teh hitam sebaiknya dimunum pada saat bangun tidur karena selain
dapat menyegarkan tubuh, juga dapat memperlancar buang air kecil. Teh Oolong
sebaiknya diminum pada siang hari. Teh hijau sebaiknya diminum pada sore hari.
d. Minumlah teh pada suhu yang
sedang tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin. Jika terlalu panans akan
memicu kanker tenggorokan. Sebaiknya tidak menyeduh teh denga air bersuhu
dibawah 80 derajat celcius agar zat-zat baik dalam teh tidak hilang. Sebaiknya
menghindari minum teh dalam kemasan celup karena bungkus teh celup mengandung
klorain yang dapat merusak manfaat teh itu sendiri. Jika terpaksa menggunakan
teh celup maka jangan dicelup lebih dari 3 detik.
Semoga hadirnya artikel ini bisa menambah pengetahuan
kita dan tidak terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang pada akhirnya berdampak
buruk bagi tubuh kita sendiri. Selamat menikmati secangkir teh hangat yang
nikmat, tapi ingatlah selalu hal-hal yang bisa membuat kenikmatan minum teh
dapat membuat anda merugi.
(Disadur dari berbagai sumber)
Tags:
Tau Ga Sich..